Minggu, 04 November 2012

my first koloke ever

yeaaah.. kemarin tepatnya akhirnya aku bisa merealisasikan cita citaku untuk masak. Dan yang aku pilih sebagai "korban" pertamaku adalah sebuah resep masakan cina, koloke, demikian dia umumnya disebut. Sempat tertunda karena harus melaksanakan misi mendadak, tugas negara dalam rangka menerangi bangsa, hehehee.. mulia sekali ya tugasku. Bukannya aku sudah bosan dengan baking dan ingin pindah ke lain hati, tapi memasak aku jadikan sebagai ajang penyegaran saja, untuk mengisi waktu luang selama libur juga.
Jadi begini ceritanya dimulai, pada hari libur pertamaku, pagi pagi aku sudah menyambangi pasar, menjelajahinya untuk menemukan itu bahan bahan untuk koloke. For your info ya, koloke itu masakan olahan daging ayam dengan saus khas sebagai pelengkapnya. Dada ayam fillet, bawang bombay, bawang putih, dan nanas sebagai pelengkap sausnya. Bumbu bumbu dan saus tomat gak aku beli karena sudah ada di kulkas.
Bahan sudah siap, semangat sudah membumbung tinggi, eh dapat panggilan piket ke kantor, ya sudah.. masukin semua bahan ke kulkas, kemudian bergegas ke kantor.
Hari kedua liburan, setelah menyelesaikan satu set circuit of washing clothes routine, aku bersiap untuk melampiaskan hasrat yang tertunda. Dimulai dengan bahan utama, dada ayam, gak ada dada ayam yang sudah di-fillet di pasar tradisional, jadinya aku beli ayam bagian dada, terus aku fillet sendiri, kulit dan lemaknya dibuang. Dicuci, terus dipotong dadu. Abis itu aku siapkan 2 siung bawang putih, harusnya dihaliskan, tapi karena gak ada ulegkan, gak kurang ide, aku geprak terus berusaha kuancurin pake sendok. Dilumurkan merata ke potongan fillet ayam, sambil taburi dengan garam dan merica. Diemkan dulu beberapa saat biar bumbunya meresap, sementara itu aku menyiapkan untuk bahan keringnya.
Potongan dada ayam tadi nanti akan kita goreng berbalut dengan tepung. nah, bahan kering dari tepung tepungan yang terdiri dai tepung terigu, tepung beras, tepung maizena, dan sedikit kaldu ayam bubuk, semua dicampur, diaduk rata ya.
Kalau bahan kering sudah siap, tinggal panasin penggorengan yang telah diisi minyak, minyaknya lumayan banyak ini, karena menggorengnya dengan metode deep fried. Lumuri potongan daging ayam dengan tepung, goreng hingga mateng, ditandai dengan warnanya yang golden brown.
Terus untuk sausnya, disebut khas karena saus untuk koloke ini pake bahan tambah yaitu nanas. Jadi bisa kebayang kan rasanya, ada aroma dan specific taste dari nanas itu sendiri. Kembali kita pakai 2 siung bawang putih, tapi kali ini dicincang halus, terus bawang bombay dicincang kasar, keduanya ditumis sampai harum, terus masukan air mateng kira kira 3/4 gelas. Masukin juga saus tmat, saus sambel dan nanas yang udah dipotong dadu. Masak sampai mendidih kemudian tambahkan larutan maizena, masak hingga saus mengental. Sebenarnya untuk saus bisa juga ditambahkan kacang polong, mentimun  atau juga bisa ditambahkan wortel, atau bahkan paprika, tapi itu semua tergantung selera ya, kalo aku sih cuma pakai nanas aja, bukannya apa, tapi karena emang anggarannya yang gak mendukung, heheheee..
Daging ayam udah digoreng, saus udah jadi, itu artinya koloke siap dihidangkan.. yeaaaay.. sudah lapar ini. Karena gak masak nasi, ya sudah aku beli aja nasi 1 bungkus di pedagang lalapan. And, this is it.. My first koloke ever..
Kalau penasaran pengen nyoba, nih aku kasih resepnya ya..

Koloke

Bahan :
  • 1/2 kg dada ayam fillet, potong dadu
  • 3 sdm terigu
  • 1 sdm maizena
  • 1 sdm tepung beras
  • 1 sdt kaldu bubuk
  • 1/2 sdt garam
  • 1/4 sdt merica
  • 1 bawang putih dihaluskan
Saus :
  • 1/2 butir bawang bombay dicincang kasar
  • 2 butir bawang putih cincang
  • 5 sdm saus tomat 
  • 2 sdm saus cabe
  • 3/4 gelas air matang
  • 1 sdm gula pasir
  • 1/2 buah nanas, kupas, potong dadu
  • ½ sdm maizena larutkan dengan sedikit air matang
Dan satu lagi, aku lupa ambil foto dari koloke yang aku buat kemarin, jadinya maaf deh kalo belum ada gambarnya. Memasak itu menyenangkan, bisa jadi alternatif hiburan juga. Meskipun gak ada jaminan bakalan langsung berhasil pada kesempatan pertama, tapi banyak pelajaran yang bisa diambil dari usaha kita mewujudkan dari resep itu ke bentuk nyata.